Showing posts with label From Them. Show all posts
Showing posts with label From Them. Show all posts

Australia, UK, & USA Education Fair 2017 Di Banda Aceh

8:11 pm 0


Berniat untuk melanjutkan pendidikan di Australia, U.K dan USA? Kabar baik untuk para semua.
Perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang penempatan siswa dan salah satu pemilik IELTS, dapat membantu dan membimbing siswa dalam membuat impian Anda menjadi kenyataan dalam meneruskan pendidikan ke luar negeri.

Kami memahami bahwa memilih Universitas yang diinginkan dan proses aplikasi bisa menjadi tantangan yang luar biasa dan karena itu konselor IDP yang terlatih dan berpengalaman akan membantu Anda dengan bimbingan secara personal sampai dengan anda tiba di kampus.

Education Fair 2017 akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2017 13.00-18.00 WIB di Hotel Hermes Palace.


Aplikasi terbuka untuk lembaga-lembaga terkemuka dengan studi program secara berikut:

Manajemen Bisnis & Keuangan | Perhotelan | IT | Mesin & Ilmu Komputer | Farmasi | Ilmu Biologi | Masyarakat & Kesehatan Administration | Hukum | Pengobatan & Perawatan | Art & Design | Komunikasi Massa dan lain-lain.


Gratis dan terbuka untuk umum, segera temui secara langsung institusi acara ini.

Jangan lupa membawa foto copy paspor ijazah/transkip untuk pendaftaran langsung.

Untuk lebih jelasnya, langsung hubungi contact personnya saja.



Semoga membantu^^
Src : PenA
Eo : Ahmad Zaman Huri

Penulis Novel Ayat-Ayat Talkshow di Aceh

7:50 pm 0
Banda Aceh – Penulis novel best seller Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman El-Shirazy mengisi talkshow kepenulisan sekaligus bedah buku Ayat-Ayat Cinta 2 di Auditorium FKIP Unsyiah, Minggu (12/2/2017).
Habiburrahman atau yang akrab disapa Kang Abik berujar, inisiatif dirinya terjun ke dunia novelis terilhami dari sebuah riset di Amerika yang mengungkapkan bahwa tulisan yang paling banyak dibaca selain Alquran dan Hadist adalah novel.
Hal itu merupakan terobosan baru dalam menanamkan nilai-nilai keislaman tanpa harus melakukan pengajian dengan cara tatap muka sebagaimana biasa yang dilakukan pada umumnya.
“Begitulah cara saya dalam menyampaikan dakwah dan syiar,” kata Habiburrahman.
Ia kemudian mengungkapkan, kendala terbesar dalam menulis terutama bagi pemula adalah menemukan dan mengembangkan ide.
“Penulis novel itu butuh data yang banyak dan kuat. Kalau baru sekedar dapat ide sudah mengatakan saya menulis buku, maka siap-siap, paling semangat dua lembar setelah itu tutup buku,” tambahnya.
Kendala yang paling dirasakan siapapun penulis adalah manajemen waktu dan berusaha memaksakan diri untuk menulis. Kang Abik mengaku, seluruh waktu istirahatnya ia curahkan untuk menulis.
“Penulis harus tega memaksa diri. Mau tidak mau harus paksa, sebab tak ada yang bisa memaksa penulis selain dirinya sendiri. Kalau tidak, selesailah karirmu sebagai penulis,” ungkapnya.
Terakhir Kang Abik berpesan agar kepada penulis pemula di Aceh untuk terus bersemangat dalam menulis. Ia berujar, kalau sudah lahir sebuah karya, maka bersiap-siap untuk melahirkan karya selanjutnya.
“Lahirnya karya menulis itu hanya dari satu kata kunci, yaitu mulai,” kata Habiburrahman El-Shirazy.
Kegiatan yang dihadiri 500-an peserta ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Cendikia Unsyiah bekerjasama dengan Komunitas Mata Air Fans Club Aceh.

Src : Sp, Sara
Eo : Ahmad Zaman Huri

Masjid Kampus UIN Pasang CCTV

4:42 pm 1

Banda Aceh – Setelah sekian banyak jatuh korban dalam satu tahun terakhir, Masjid Fathun Qarib akhirnya dipasang delapan CCTV. Kamera pengintai tersebut dipasang disetiap sudut tembok yang rawan kehilangan.
“Mulai Oktober 2016 lalu, setiap bulannya ada tas jamaah berisi laptop hilang,” kata Agusni Yahya, Ketua BKM Masjid Fathun Qarib saat ditemui, akhri Januari 2017 lalu.
Tas itu dicuri ketika jamaah melaksanakan sedang salat di Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Pencurian tas berisi laptop sudah terjadi sejak awal 2016 lalu dan mulai sering terjadi tiga bulan terakhir menjelang 2017.
Agusni mengungkapkan, para pelaku pencurian berkedok sebagai jamaah masbuq dan hendak melaksanakan salat. Setelah melihat para pemilik tas tengah khusuk mengerjakan salat, mereka melancarkan aksi dengan memilih tas yang terasa berat, karena yang demikian kemungkinan besar berisi laptop.
Salah seorang korban yang kehilangan sepeda motor Vario Putih dengan nomor polisi BL 4698 IB ditempat tersebut, Mar’ie Alfarisky berharap, kedepan keamanan kampus harus ditingkat lagi.
Kemudian pada malam hari disekitar masjid juga diberi lampu penerang, supaya para pencuri tidak lagi leluasa dan jamaah bisa menjadi agak tenang, kata Mar’ie
“Dengan pemasangan CCTV ini, semoga kedepan pelaku meresahkan para jamaah selama ini dapat tertangkap dan segera diproses oleh pihak yang berwajib,” ujar Mar’ie. [ahf]

SRC : SP, Sara Masroni
EO : Ahmad Zaman Huri

JADWAL PENDAFTARAN ULANG MAHASISWA TA 2016/2017

4:38 pm 0
JADWAL PENDAFTARAN ULANG MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Jadwal Pendaftaran Ulang Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017, sebagai berikut:

Angkatan 2014& Angkatan 2016
Senin s.d Kamis(4 Hari)6 s.d 9 Februari 2017 (Angkatan 2016)
Jum’at s.d Rabu(4 Hari)10 s.d 15 Februari 2017 (Angkatan 2014)
ONLINE BNI SYARI’AH | MEMBAYAR SPP/UKT PADA BANK BNI SYARI’AH.

Angkatan 2015:
Senin s.d Kamis (4 Hari)
6 s.d 9 Februari 2017
ONLINE PT BANK MANDIRI (PERSERO), SEMUA CABANG PT BANK MANDIRI DI SELURUH ACEH

Angkatan 2010 s.d 2013:
Senin & Selasa, 6 - 7 Februari 2017, angkatan 2013
Rabu & Kamis, 8 - 9 Februari 2017, angkatan 2012
Jum,at & Senin, 10 & 13 Februari 2017, angkatan 2010 dan 2011
Selasa s.d Jum,at, 14 s.d 17 Februari 2017, untuk Mahasiswa Asing & semua Angkatan
Melalui BANK ACEH SYARI’AH (semua cabang);

Catatan:
  1. Harap membayar SPP/UKT tepat waktu
  2. Bagi mahasiswa yang aktif kembali harap melapor ke bagian akademik Biro AAKK, dengan melampirkan surat aktif kembali dari dekan masing-masing fakultas, sebelum masa pembayaran SPP/UKT dilakukan.
  3. Bagi mahasiswa yang bebas SPP/UKT juga melapor ke bagian akademik, sebelum masa pembayan SPP/UKT berlaku.*
  4. Pengajuan KRS dilakukan sehari setelah pembayan SPP/UKT. (tanpa harus membawa slip ke bagian akademik)
  5. Bagi yang tidak bisa membayar SPP pada Bank yang telah ditunjuk (sesuai angkatan) harap melapor ke bagian akademik sebelum masa pembayaran SPP ditutup.**
  6. Bagi yang tidak bisa mengajukan KRS (online) dapat melapor ke bagian akademik dan ICT Center, dengan membawa slip SPP asli.**

* Hafidh, BAK, rangking 5 besar
** Sebelum tanggal 17 Februari 2017
*** Informasi|081360170835|Muhammad Yatim
Info versi JPEG dapat didownload DI SINI

Bedah Buku Tokoh “Zaini Abdullah"

12:45 pm 0
Banda Aceh – Kegiatan bedah buku Dokter Zaini Abdullah Pejuang Rakyat yang ditulis oleh Murizal Hamzah berlangsung di teater Museum Safwan Idris UIN Ar-Raniry, Kamis (12/1/2017).
Dalam buku tersebut, penulis bercerita mengenai perjalanan hidup seorang Zaini Abdullah atau yang akrab disapa dengan Dato’ Zaini sejak beliau menyelesaikan kuliah hingga mendapat gelar Dokter dan ikut bergerilya di hutan bersama pasukan Gerakan Aceh Merdeka hingga beliau menjadi Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Asnawi Kumar mengatakan, buku tersebut belum menceritakan tentang sosok seorang Dato’ Zaini secara menyeluruh. Karena menurutnya, ia memiliki perjalanan dan kisah hidup yang panjang untuk ditulis dalam sebuah buku biografi.
“Secara keseluruhan memang buku ini sudah cukup baik dan mengunakan kata-kata yang mudah dipahami, singkat dan lugas. Apalagi memang background penulis yang merupakan seorang jurnalis,” tuturnya
Sementara Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa buku yang baik adalah buku yang memang tidak sempurna, sehingga nanti akan ada kesempatan bagi penulis buku lainnya untuk melengkapi ketidaksempurnaan itu.
Diakhir acara, Zaini Abdullah menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi luar biasa kepada pihak kampus UIN Ar-Raniry dan kepada penulis yang sudah memuat kisah hidupnya kedalam sebuah buku biografi.

SRC : SP, Sara Masroni
Eo : Ahmad Zaman Huri

Sulaiman, Satpam Bergelar Doktor

8:24 pm 0








Banda Aceh – Berakit-berakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit- sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Mungkin pepatah inilah yang cocok untuk menggambarkan sosok satpam ini, menempuh pendidikan hingga doktoral.
Ia adalah Sulaiman, mengawali hijrahnya dari kampung halaman dan mengadu peruntungan ke Kota Banda Aceh, setelah mengetahui dirinya lulus sebagai mahasiswa Strata 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Ar-Raniry (dulu IAIN Ar-Raniry).
Lelaki yang murah senyum serta berperawakan tubuh tinggi ini mempunyai kulit sawo matang. Ia berasal dari keluarga kurang mampu. Nasib itu tak sedikit pun menyudutkan niatnya untuk meninggalkan dunia pendidikan. Ia sadar betul bahwa tak selamanya bisa bertumpu pada perekonomian keluarga.
Semangat dan tekadnya yang kuat mampu mendorong dirinya melakukan perubahan. Bermodalkan uang Rp. 300 ribu yang ia pinjam dari kakaknya, Sulaiman berangkat dari Meureudu ke Banda Aceh pada 2003.
Ia menyebut perantauannya ke Banda Aceh sebagai “Cet langet ngon ujong sadep”, bisa di artikan cita-cita besar tapi modal tidak ada.
Untuk bertahan hidup di Banda Aceh, ia bekerja sebagai buruh lepas, kadang kala bekerja bangunan dan juga berjualan di Pasar Aceh.
Di kampus, ia juga aktif di Unit Kegiatan Khusus Resimen Mahasiswa (Menwa) UIN Ar-Raniry pada tahun 2005. Pada semester V Sulaiman diamanahkan menjabat sebagai wakil komandan satuan mahasiswa Menwa UIN Ar-Raniry.
Usai bencana tsunami yang menerjang Aceh pada 2004, kampus Ar-Raniry memerlukan banyak satpam karena pagar-pagar hancur. Kala itu Sulaiman mendaftarkan diri, dan ia di terima sebagai satpam.
Sejak awal kuliah, Sulaiman membiayai sendiri SPP dan biaya kuliah lainnya dengan upah hasil kerja. Sulaiman menyelesaikan Strata I pada September 2007. Setahun kemudian, ia melanjutkan program magister di Pascasarjana UIN Ar-Raniry.
Semua biaya kuliahnya ditanggung pascasarjana. ”Saya berpikir untuk memanfaatkan waktu saja untuk magister,” ucap Sulaiman ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Saat itu, Sulaiman tidak hanya aktif sebagai satpam kampus saja, tetapi ia juga diminta menjadi asisten dosen di Fakultas Tarbiyah. Sulaiman tak merasa risih sedikitpun saat mengajar mahasiswa karena statusnya sebagai satpam di UIN Ar-Raniry.
Ia ingin menunjukkan kepada mahasiswanya, pendidikan tidak harus dibatasi dengan status apapun.
Dukungan dari kelurga dan teman-teman satpam membuat Sulaiman semakin tak patah arang menyelesaikan program magisternya pada 2010. “Kawan-kawan saya sangat kooperatif” ujar pria asal Pidie ini.
Selagi Sulaiman berjuang dalam dunia pendidikan dan menjadi petugas keamanan, Sulaiman dipertemukan dengan Jabailah. Dari pernikahan Sulaiman dan Jabaliah, mereka di anugrahi dua anak, yaitu Nuruzzahri (6 tahun) dan Aisha Syakira Sulaiman (2 tahun). Mereka bersama keluarganya tinggal di perumahan dosen UIN Ar-Raniry di Desa Cot Yang, sejak tahun 2011.
Usai menamatkan program magister, Sulaiman tak langsung menyudahi perjuangannya untuk pendidikan tinggi. Dengan meminjam uang Rp. 10 juta pada temannya, ayah dua anak ini melanjutkan program doktoral di Pascasarjana UIN Ar-Raniry pada 2011.
Gelar doktor resmi ia raih pada sidang promosi doktor, Selasa 6 Desember 2016. Ia memaparkan Desertasi berjudul Manejemen kelas dan Implikasinya terhadap Kualitas Pembelajaran, Suatu Kajian tentang Classroom Climate pada Madrasah Aliyah di Aceh.
Penguji desertasinya ialah Prof. Farid Wajdi Ibrahim. Prof. Rusjdi Ali Muhammad, Prof. Eka Srimulayani, Prof. Yusrizal, Prof. Misri A Muchsin, Prof. Cut Zahri Harun dan Prof. Warul Walidin. Sulaiman meraih nilai sangat baik dalam sidang tersebut.

Src : Sp 
Eo : Ahmad Zaman Huri

Mengenang Prof Safwan Idris

10:11 am 0
Prof Safwan Idris wafat pada 16 September 2000. Mantan Rektor UIN Ar-Raniry (saat itu IAIN Ar-Raniry) tersebut ditembak oleh dua orang tak dikenal pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 pagi di kediamannya, di Kopelma Darussalam.
Belasan tahun sudah berlalu, berbagai kegiatan mengenang Prof Safwan Idris digelar, seperti desakan kepada kepolisian untuk menangkap pelaku, diskusi mengenang Safwan Idris, juga berdoa di makam ulama Aceh ini.
Safwan Idris dikenal sebagai sosok kharismatik, religius, dan sosok pembaharuan. Salah seorang guru besar yang juga orang dekat Prof Safwan Idris, Prof M Hasbi mengenang sosok Safwan Idris sebagai pendidik berintelektual yang sangat luar biasa.
“Saya sangat banyak mendapatkan ilmu dari beliau,” kata Prof Hasbi saat berbicara dalam diskusi publik bertajuk Mengenang 16 Tahun Kepergian Prof Safwan Idris di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.
Di sisi lain, Prof Safwan juga dikenal sebagai ulama yang memberikan banyak kontribusi. Hal itu terbukti dengan sejumlah terobosan-terobosan yang dilakukannya dalam membangun IAIN Ar-Raniry dan Aceh pada saat itu.
Kendati ilmunya sudah tinggi, Prof Hasbi menilai Prof Safwan tidak pernah menganggap dirinya hebat.
“Silaturrahmi sangat beliau jaga, sesama alumni saling menghormati apalagi dosennya,” ucap Prof M Hasbi.
Satu tahun setelah Prof Safwan Idris meninggal, UIN Ar-Raniry menerbitkan buku Kearifan yang Terganjal berisi pemikiran-pemikiran Prof Safwan Idris dan komentar tokoh terhadap sosok ulama Aceh itu.
Menurut Dosen UIN Ar-Raniry, Aslam Nur, sosok Safwan Idris sangat dihargai ketika berkunjung ke luar daerah. Ia juga menceritakan kontribusi Safwan Idris semasa hidupnya.
“Ketika beliau menjadi ketua umum amil zakat di tahun 95 memunculkan ide baru tentang zakat. Misalnya seperti baitul zakat, krueng zakat, dan buleun sadar zakat,” cerita Aslam.
Kontribusi lainnya dari Safwan Idris ialah mengusulkan dibentuknya pesantren mahasiswa dan menggagas museum.
Prof Safwan juga menekankan toleransi. Selain itu ia selalu siap berdakwah hingga ke meunasah di pelosok desa, menyiarkan agama Islam.
Komentar lainnya dikemukakan oleh akademisi yang juga pengamat politik dan hukum dari Unsyiah, Saifuddin Bantasyam. Ia mengaku sangat mengenal Prof Safwan. Semasa hidupnya, kata Saifuddin, Prof Safwan dikenal ramah dengan semua masyarakat tanpa mengenal miskin atau kaya.
“Empat hari menjelang penembakan itu, kami pernah diskusi bersama di studio RRI Banda Aceh, dan disiarkan langsung, saya sangat mengenang masa-masa itu,” kenang Saifuddin saat diberi kesempatan berbicara disela-sela diskusi.
Saifuddin heran, sampai saat ini kasus tersebut masih berbalut misteri. Ia berharap pihak terkait mengusut pembunuhan itu. “Kita tidak tahu, semoga Allah dapat membalasnya,” harap Saifuddin.
Dalam diskusi mengenang Safwan Idris tersebut, hadir Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, dosen, LSM, ormas, pecinta sejarah, mahasiswa dan sejumlah tamu lainnya

Src : Sumpost
Eo : Ahmad Zaman Huri
UIN Akan Miliki American Corner

UIN Akan Miliki American Corner

10:47 pm 0
AR-RANIRY| Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry akan memiliki American Corner, hal itu dibahas dalam silaturrahmi pada kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat kantor hubungan masyarakat ke kampus UIN Ar-Raniry, Kamis (5/11/2015).
Wakil Rektor bidang akademik dan kelembagaan Dr. H. Muhibbuthabry, M.Ag mengatakan, UIN Ar-Raniry saat ini telah memiliki 20 ribu lebih mahasiswa dan 700 lebih dosen dan karyawan, ke depan bagaimana caranya kampus ini terus melakukan pengembangan.
“Kita mengaharapkan partisipasi dari semua pihak, dalam hal ini khususnya pemerintah Amerika untuk memberikan perhatian dalam rangka pengembangan dan penguatan akademik di UIN Ar-Raniry, ini merupakan kampus kebanggaan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Warek I menambahkan, American Corner UIN Ar-Raniry akan segera didirikan di Universitas ini, diharapkan lokasi yang akan dijadikan tempat American corner nantinya terus dibenah, direncanakan pada 15 November mendatang akan diresmikan oleh Duta Besar Amerika untuk Indonesia di UIN Ar-Raniry.
Sementara itu Konselor Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat Judy A Moon, dalam dikusi yang dihadiri oleh pimpinan UIN Ar-Raniry mengatakan, tujuan kedatangannya ke UIN Ar-Raniry untuk mengetahui dan menindaklanjuti terkait dengan kerja sama yang akan dilakukan ke depan.
“Kami ingin meneruskan dan meningkatkan kerja sama antara UIN Ar-Raniry dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, kita berharap proses kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” ujar Judy.
Dia berharap proses peresmian American Corner nanti dapat berjalan lancar, tujuan kunjungan ini untuk melihat bagaimana kerjasama yang telah terjalin dan bagai mana untuk di masa mendatang serta peluang untuk ditingkatkan.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Dr. H. Syamsul Rijal menyebutkan, kegiatan dan kerja sama ini merrupakan peluang yang sangat besar bagi kampus ini, di Indonesia baru beberapa kampus yang telah memiliki American corner, dan di Sumatera hanya dua kampus saja yang memiliki ini, pertama di Universitas Andalas Padang dan kedua di UIN Ar-Raniry.

Eo : Ahmad Zaman Huri
Sanggar Seni Seulaweuet Latih TNI Menari Likok Pulo

Sanggar Seni Seulaweuet Latih TNI Menari Likok Pulo

2:11 pm 0
11826021_913720945343695_3721551218664627968_n


Banda Aceh – UIN Ar-Raniry bakal meramaikan kegiatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 70 pada 5 Oktober mendatang. Sebanyak 200 mahasiswi kampus tersebut akan menampilkan tarian likok pulo bersama 200 prajurit TNI di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
400 penari likok pulo masal itu dilatih oleh Sanggar Seni Seulaweuet (S3) UIN Ar-Raniry. Ketua S3, Mulyadi mengatakan, 185 mahasiswi yang ikut tarian likok pulo masal dilatih oleh 15 anggota putri S3, sedangkan 20 anggota S3 putra, melatih 200 prajurit TNI.
“Sanggar ditugaskan untuk melatih 200 anggota TNI tarian likok pulo, anak UIN yang ikut tarian juga kami latih. Anggota S3 cewek yang melatih sekaligus main. Anggota S3 cowok hanya melatih dan main musiknya,” kata Mulyadi di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Ar-Raniry, Selasa (22/9/2015).
Mulyadi berujar, latihan tarian likok pulo bagi mahasiswi sudah berlangsung sejak Rabu (16/9/2015 di gedung PKM, dan gladi akan berlangsung di Lapangan Blang Padang. Ada sembilan gerakan yang dimainkan pada tarian likok pulo masal nanti.
Permintaan S3 menampilkan likok pulo bersama TNI, kata Mulyadi, berawal dari tarian likok pulo yang ditampilkan S3 saat Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) UIN Ar-Raniry pada akhir Agustus lalu. Kala itu hadir Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto.
“Ketika OPAK, kita ada maen likok pulo 55 orang. Jadi waktu itu panglima terkesan dengan penampilan kita, dan kita diminta untuk mengisi kegiatan HUT TNI,” kata Mulyadi.

Src : supo
Eo : Ahmad Zaman Huri

Biodata Rektor UIN AR-RANIRY Banda Aceh

12:55 am 0

BIODATA REKTOR UIN AR-RANIRY   

Nama:Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA  TTL:Rukoh, Aceh Besar / 5 Mare t 1961  Alamat:Komplek Tgk Di Blang no. 43 Tanjung Selamat, Darussalam - Aceh Besar  Email:farid.wajdi.ibr@gmail.com     Riwayat Pendidikan: 

1. MIN Tungkob, Aceh Besar (Lulus 1973)
2. PGAN 6 Tahun Banda Aceh (Lulus 1980)
3. S1 Pada Jurusan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, (Lulus 1986)
4. S2 Pada Program Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry (Lulus 1993)
5. S3 Pada University Sains Malaysia, Pulau Pinang, Malaysia, Konsentrasi Tamaddun Islam (Lulus 2000)

 Riwayat Pekerjaan: 

1. Dosen Tetap pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Bidang Pemikiran Modern Dalam Islam. (1994 s/d sekarang)
2. Kepala Bidang Akademik BPMKDU IAIN Ar-Raniry (1999-2000)
3. Kepala Pusat Penelitian IAIN Ar-Raniry (2001-2004)
4. Ketua Bidang Akademik STKIP Al-Washliyah Banda Aceh (2001-sekarang)
5. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry (2004-2008)
6. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry (2008-2009)
7. Rektor IAIN Ar-Raniry (2009–2013)
8. Rektor UIN Ar-Raniry (2013-Sekarang)

 Kegiatan Luar Negeri Yang pernah diikuti:

1. Pendidikan Program Doktoral di University Sains Malaysia, Malaysia (1997-2000)
2. Peserta seminar IMTGT tentang Peradaban Melayu di Songkla, Thaailand (1999)
3. Peserta Post Doktoral Depag RI di Al-Azhar Cairo, Mesir (2004)
4. Peserta WorkShop Bahasa Arab di Orientalis Institut, Leipzig, Jerman Timur (2005)
5. Peserta WorkShop Bahasa Arab (Lanjutan) di Orentalis Institut, Leipzig, Jerman Timur (2006)
6. Peserta WorkShop Leadership dan Manajemen di McGill University Montreal, Canada, ( 2007)

 Organisasi Yang Pernah digeluti :1. Anggota HMI Cabang Banda Aceh (1983)
2. Pengurus Senat Mahasiswa Fak. Tarbiyah IAIN Ar-Raniry (1983-1985)
3. Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia Komisariat Fakultas Tarbiyah (1982-1983)
4. Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Darussalam (IPMD)(1982-1985)
5. Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) PD Perguruan Tinggi (1983-1986)
6. Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PWPII) Prov. Daerah Istimewa Aceh (1988-1992)
7. Bendahara Umum Pengurus Wilayah Al-Washliyah Provinsi NAD (1999-2006)
8. Ketua Presidium Gerakan Intelektual Aceh (GISA), (2000-Sekarang)
9. Ketua Dewan Pembina Forum Akedemisi Aceh (FAA), (2004-sekarang)
10. Sekretaris Umum Pengurus Wilayah Al-Washliyah Prov NAD (2006-sekarang)
11. Wakil Ketua Aceh Culture Institut (ACI) (2006-sekarang)
12. Ketua Umum ICMI ORWIL Aceh (2005 – Sekarang)
13. Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) (2009-2014)
14. Ketua Umum Pengurus Al-Wasliyah Provinsi Aceh (2013-2018)
15. Ketua Forum Pimpinan Perrguruan Tinggi Agama Islam (PTAI/STAI) se-Indonesia (2013-2016)  Buku Ilmiyah yang pernah dipublikasikan :

1. Negara-Negara Syi’ah Dalam Lintasan Sejarah, (Suatu Kajian Dari Perspektif Sosio-Historis), Diterbitkan Yayasan PENA, Banda Aceh, 2005.
2. Wacana Pemikiran Islam, Refleksi Transendental dan Historikal Islam, Diterbitkan Ar-Raniry Press, 2005.
3. Orientalisme dan Sikap Umat Islam. Diterbitkan Lanarka Publisher, Yogyakarta, 2006.
4. Aceh Bumi Srikandi (Editor) Diterbitkan Multi Solusindo Press, Yogyakarta 2008.
5. Akar Konflik Manusia (Editor), Diterbitkan Ar-Raniry Press, Banda Aceh, 2002.
6. Politik dan Pencerahan Peradaban, (Editor), Diterbitkan Ar-Raniry Press, 2004.
7. Gugatan Sistem Khilafah di Dunia Islam (Kajian Pemikiran Ali bin Abdur Raziq), Dissertasi, 1999.
8. Dinamika Pendidikan Aceh, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2013

Eo : Ahmad Zaman Huri
Src: mycamp

Sejarah UIN AR-RANIRY Banda Aceh

12:46 am 0

Sejarah

IAIN adalah singkatan dari Institut Agama Islam Negeri dan kata Ar-Raniry yang dinisbahkan kepada IAIN Banda Aceh adalah nama seorang Ulama besar dan mufti yang sangat berpengaruh pada masa Sultan Iskandar Tsani ( memerintah tahun 1637-1641). Ulama besar tersebut nama lengkapnya Syeikh Nuruddin Ar-Raniry yang berasal dari Ranir (sekarang Rander) di Gujarat, India. Beliau telah memberikan konstribusi yang amat berharga dalam pengembangan pemikiran Islam di Asia Tenggara khususnya di Aceh.

Awal Lahirnya IAIN Ar-Raniry dengan berdirinya Fakultas Syari'ah pada tahun 1960 dan Fakultas Tarbiyah tahun 1962 sebagai cabang dari IAIN Sunan Kalidjaga Yogyakarta. Masih pada tahun 1962 didirikan pula Fakultas Ushuluddin sebagai Fakultas swasta di Banda Aceh. Setelah beberapa tahun menjadi cabang dari IAIN Yogyakarta, fakultas Syariah, Tarbiyah dan Ushuluddin berinduk ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama enam bulan. Pada tanggal 5 Oktober 1963 IAIN Ar-Raniry resmi berdiri dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1963 dan diresmikan oleh Menteri Agama K.H Saifuddin Zuhri.

IAIN Ar-Raniry menjadi IAIN ketiga di nusantara setelah IAIN Sunan Kalidjaga Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Awal diresmikan baru memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Syari'ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin. Pada tahun 1968 tepatnya 5 tahun IAIN Ar-Raniry, diresmikan pula Fakultas Dakwah sekaligus menjadi fakultas pertama di lingkungan IAIN di Indonesia. Pada tahun 1968 ini pula, IAIN Ar-Raniry ditunjuk sebagai induk dari dua fakultas agama berstatus negeri di Medan (cikal bakal IAIN Sumatera Utara) yaitu Fakultas Tarbiyah dan Syari'ah yang berlangsung selama 5 tahun. Sementara pada tahun 1983 Fakultas Adab resmi menjadi salah satu dari 5 fakultas di lingkungan IAIN Ar-Raniry.

Pada tahun pertama kelahirannya, IAIN masih mengharapkan bantuan dari berbagai lapisan masyarakat Aceh, terutama dari sisi kebutuhan belajar mengajar. Diibaratkan anak baru lahir, semuanya harus diurus oleh orang tuanya. Dalam konteks masa itu, seluruh lapisan masyarakat Aceh harus mampu memberi bantuan dalam bentuk apapun untuk keperluan pendidikan di IAIN. Seperti yang tertulis dalam laporan yang ditandatangani oleh kuasa Rektor I Drs. H. Ismail Muhammad Sjah.

Presiden Sukarno dalam sambutan dies natalis pertama IAIN Ar-Raniry menyampaikan bahwa di Aceh harus melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang mampu meneruskan rovolusi dan perjuangan bangsa serta setia kepada Pancasila sebagai haluan negara. IAIN harus menjadi tempat penggodok kader revolusi yang menjaga jiwa toleransi dan persatuan bangsa. Semua itu harus tertanam dalam jiwa pendidik, pengajar dan mahasiswanya.

Mengikuti perkembangannya sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, IAIN telah menunjukkan peran dan signifikansinya yang strategis bagi pembangunan dan perkembangan masyarakat. Lulusannya mampu mengemban amanah diberbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di luar Aceh, bahkan di luar negeri. Alumni telah berkiprah di berbagai profesi, baik yang berkaitan dengan sosial keagamaan, maupun yang berhubungan dengan aspek publik lainnya. Lembaga ini telah melahirkan banyak pemimpin di daerah ini, baik
pemimpin formal maupun informal.

Tepat pada 5 Oktober 2013 genab berumur 50 tahun, biasanya tahun ini disebut tahun emas. Bertepatan dengan tahun tersebut Perguruan Tinggi ini akan merubah wajah dan namanya dari Institutut menjadi Universitas  melalui PERPRES No. 64 Tahun 2013 yang dikeluarkan dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2013 dengan nama Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry).

Dengan demikian maka mulai 1 Oktober 2013 juga nama IAIN Ar- Raniry mulai terhapus secara legalitas, dan lama kelamaan juga akan terhapus sedikit demi sedikit dari dalam hati masyarakat Aceh secara khusus, dan masyarakat Indonesia, serta masyarakat lainnya di belahan dunia secara umum. Untuk itu, agar anak cucu penerus bangsa dapat mengetahui bahwa pernah ada Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry yang jaya di bumi Aceh dan telah banyak melahirkan tokoh-tokoh masyarakat yang potensial dalam bidangnya dan juga telah banyak melahirkan Perguruan Tinggi Agama Islam lain baik Negeri maupun swasta,  maka perlu ada catatan yang lengkap tertulis dalam dokumen sejarah melalui  berbagai media cetak, media eletronik dan media lainnya yang relevan.

Eo : Ahmad Zaman Huri
Src : mycamp

VISI MISI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

12:40 am 0

VISI MISI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

VISI

Menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan dan pengintegrasian ilmu keislaman, sains, teknologi dan seni.

 

MISI

- Melahirkan sarjana yang memiliki kemampuan akademik, profesi dan atau vokasi yang kompetitif,

  berorientasi pada masa depan dan berakhlak mulia

- Mengembangkan tradisi riset yang multidisipliner dan integrative bernbasis syariat islam

- Mengimplementasikan ilmu untuk membangun masyarakat madani, yang beriman, berilmu dan beramal.

 

MOTTO

A Bridge For Your Future Career and Sprituality

Eo : Ahmad Zaman Huri
Src : mycamp