Showing posts with label Kabar Kampus. Show all posts
Showing posts with label Kabar Kampus. Show all posts

Australia, UK, & USA Education Fair 2017 Di Banda Aceh

8:11 pm 0


Berniat untuk melanjutkan pendidikan di Australia, U.K dan USA? Kabar baik untuk para semua.
Perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang penempatan siswa dan salah satu pemilik IELTS, dapat membantu dan membimbing siswa dalam membuat impian Anda menjadi kenyataan dalam meneruskan pendidikan ke luar negeri.

Kami memahami bahwa memilih Universitas yang diinginkan dan proses aplikasi bisa menjadi tantangan yang luar biasa dan karena itu konselor IDP yang terlatih dan berpengalaman akan membantu Anda dengan bimbingan secara personal sampai dengan anda tiba di kampus.

Education Fair 2017 akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2017 13.00-18.00 WIB di Hotel Hermes Palace.


Aplikasi terbuka untuk lembaga-lembaga terkemuka dengan studi program secara berikut:

Manajemen Bisnis & Keuangan | Perhotelan | IT | Mesin & Ilmu Komputer | Farmasi | Ilmu Biologi | Masyarakat & Kesehatan Administration | Hukum | Pengobatan & Perawatan | Art & Design | Komunikasi Massa dan lain-lain.


Gratis dan terbuka untuk umum, segera temui secara langsung institusi acara ini.

Jangan lupa membawa foto copy paspor ijazah/transkip untuk pendaftaran langsung.

Untuk lebih jelasnya, langsung hubungi contact personnya saja.



Semoga membantu^^
Src : PenA
Eo : Ahmad Zaman Huri

JADWAL PENDAFTARAN ULANG MAHASISWA TA 2016/2017

4:38 pm 0
JADWAL PENDAFTARAN ULANG MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Jadwal Pendaftaran Ulang Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017, sebagai berikut:

Angkatan 2014& Angkatan 2016
Senin s.d Kamis(4 Hari)6 s.d 9 Februari 2017 (Angkatan 2016)
Jum’at s.d Rabu(4 Hari)10 s.d 15 Februari 2017 (Angkatan 2014)
ONLINE BNI SYARI’AH | MEMBAYAR SPP/UKT PADA BANK BNI SYARI’AH.

Angkatan 2015:
Senin s.d Kamis (4 Hari)
6 s.d 9 Februari 2017
ONLINE PT BANK MANDIRI (PERSERO), SEMUA CABANG PT BANK MANDIRI DI SELURUH ACEH

Angkatan 2010 s.d 2013:
Senin & Selasa, 6 - 7 Februari 2017, angkatan 2013
Rabu & Kamis, 8 - 9 Februari 2017, angkatan 2012
Jum,at & Senin, 10 & 13 Februari 2017, angkatan 2010 dan 2011
Selasa s.d Jum,at, 14 s.d 17 Februari 2017, untuk Mahasiswa Asing & semua Angkatan
Melalui BANK ACEH SYARI’AH (semua cabang);

Catatan:
  1. Harap membayar SPP/UKT tepat waktu
  2. Bagi mahasiswa yang aktif kembali harap melapor ke bagian akademik Biro AAKK, dengan melampirkan surat aktif kembali dari dekan masing-masing fakultas, sebelum masa pembayaran SPP/UKT dilakukan.
  3. Bagi mahasiswa yang bebas SPP/UKT juga melapor ke bagian akademik, sebelum masa pembayan SPP/UKT berlaku.*
  4. Pengajuan KRS dilakukan sehari setelah pembayan SPP/UKT. (tanpa harus membawa slip ke bagian akademik)
  5. Bagi yang tidak bisa membayar SPP pada Bank yang telah ditunjuk (sesuai angkatan) harap melapor ke bagian akademik sebelum masa pembayaran SPP ditutup.**
  6. Bagi yang tidak bisa mengajukan KRS (online) dapat melapor ke bagian akademik dan ICT Center, dengan membawa slip SPP asli.**

* Hafidh, BAK, rangking 5 besar
** Sebelum tanggal 17 Februari 2017
*** Informasi|081360170835|Muhammad Yatim
Info versi JPEG dapat didownload DI SINI

Bedah Buku Tokoh “Zaini Abdullah"

12:45 pm 0
Banda Aceh – Kegiatan bedah buku Dokter Zaini Abdullah Pejuang Rakyat yang ditulis oleh Murizal Hamzah berlangsung di teater Museum Safwan Idris UIN Ar-Raniry, Kamis (12/1/2017).
Dalam buku tersebut, penulis bercerita mengenai perjalanan hidup seorang Zaini Abdullah atau yang akrab disapa dengan Dato’ Zaini sejak beliau menyelesaikan kuliah hingga mendapat gelar Dokter dan ikut bergerilya di hutan bersama pasukan Gerakan Aceh Merdeka hingga beliau menjadi Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Asnawi Kumar mengatakan, buku tersebut belum menceritakan tentang sosok seorang Dato’ Zaini secara menyeluruh. Karena menurutnya, ia memiliki perjalanan dan kisah hidup yang panjang untuk ditulis dalam sebuah buku biografi.
“Secara keseluruhan memang buku ini sudah cukup baik dan mengunakan kata-kata yang mudah dipahami, singkat dan lugas. Apalagi memang background penulis yang merupakan seorang jurnalis,” tuturnya
Sementara Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa buku yang baik adalah buku yang memang tidak sempurna, sehingga nanti akan ada kesempatan bagi penulis buku lainnya untuk melengkapi ketidaksempurnaan itu.
Diakhir acara, Zaini Abdullah menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi luar biasa kepada pihak kampus UIN Ar-Raniry dan kepada penulis yang sudah memuat kisah hidupnya kedalam sebuah buku biografi.

SRC : SP, Sara Masroni
Eo : Ahmad Zaman Huri

Sulaiman, Satpam Bergelar Doktor

8:24 pm 0








Banda Aceh – Berakit-berakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit- sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Mungkin pepatah inilah yang cocok untuk menggambarkan sosok satpam ini, menempuh pendidikan hingga doktoral.
Ia adalah Sulaiman, mengawali hijrahnya dari kampung halaman dan mengadu peruntungan ke Kota Banda Aceh, setelah mengetahui dirinya lulus sebagai mahasiswa Strata 1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di UIN Ar-Raniry (dulu IAIN Ar-Raniry).
Lelaki yang murah senyum serta berperawakan tubuh tinggi ini mempunyai kulit sawo matang. Ia berasal dari keluarga kurang mampu. Nasib itu tak sedikit pun menyudutkan niatnya untuk meninggalkan dunia pendidikan. Ia sadar betul bahwa tak selamanya bisa bertumpu pada perekonomian keluarga.
Semangat dan tekadnya yang kuat mampu mendorong dirinya melakukan perubahan. Bermodalkan uang Rp. 300 ribu yang ia pinjam dari kakaknya, Sulaiman berangkat dari Meureudu ke Banda Aceh pada 2003.
Ia menyebut perantauannya ke Banda Aceh sebagai “Cet langet ngon ujong sadep”, bisa di artikan cita-cita besar tapi modal tidak ada.
Untuk bertahan hidup di Banda Aceh, ia bekerja sebagai buruh lepas, kadang kala bekerja bangunan dan juga berjualan di Pasar Aceh.
Di kampus, ia juga aktif di Unit Kegiatan Khusus Resimen Mahasiswa (Menwa) UIN Ar-Raniry pada tahun 2005. Pada semester V Sulaiman diamanahkan menjabat sebagai wakil komandan satuan mahasiswa Menwa UIN Ar-Raniry.
Usai bencana tsunami yang menerjang Aceh pada 2004, kampus Ar-Raniry memerlukan banyak satpam karena pagar-pagar hancur. Kala itu Sulaiman mendaftarkan diri, dan ia di terima sebagai satpam.
Sejak awal kuliah, Sulaiman membiayai sendiri SPP dan biaya kuliah lainnya dengan upah hasil kerja. Sulaiman menyelesaikan Strata I pada September 2007. Setahun kemudian, ia melanjutkan program magister di Pascasarjana UIN Ar-Raniry.
Semua biaya kuliahnya ditanggung pascasarjana. ”Saya berpikir untuk memanfaatkan waktu saja untuk magister,” ucap Sulaiman ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Saat itu, Sulaiman tidak hanya aktif sebagai satpam kampus saja, tetapi ia juga diminta menjadi asisten dosen di Fakultas Tarbiyah. Sulaiman tak merasa risih sedikitpun saat mengajar mahasiswa karena statusnya sebagai satpam di UIN Ar-Raniry.
Ia ingin menunjukkan kepada mahasiswanya, pendidikan tidak harus dibatasi dengan status apapun.
Dukungan dari kelurga dan teman-teman satpam membuat Sulaiman semakin tak patah arang menyelesaikan program magisternya pada 2010. “Kawan-kawan saya sangat kooperatif” ujar pria asal Pidie ini.
Selagi Sulaiman berjuang dalam dunia pendidikan dan menjadi petugas keamanan, Sulaiman dipertemukan dengan Jabailah. Dari pernikahan Sulaiman dan Jabaliah, mereka di anugrahi dua anak, yaitu Nuruzzahri (6 tahun) dan Aisha Syakira Sulaiman (2 tahun). Mereka bersama keluarganya tinggal di perumahan dosen UIN Ar-Raniry di Desa Cot Yang, sejak tahun 2011.
Usai menamatkan program magister, Sulaiman tak langsung menyudahi perjuangannya untuk pendidikan tinggi. Dengan meminjam uang Rp. 10 juta pada temannya, ayah dua anak ini melanjutkan program doktoral di Pascasarjana UIN Ar-Raniry pada 2011.
Gelar doktor resmi ia raih pada sidang promosi doktor, Selasa 6 Desember 2016. Ia memaparkan Desertasi berjudul Manejemen kelas dan Implikasinya terhadap Kualitas Pembelajaran, Suatu Kajian tentang Classroom Climate pada Madrasah Aliyah di Aceh.
Penguji desertasinya ialah Prof. Farid Wajdi Ibrahim. Prof. Rusjdi Ali Muhammad, Prof. Eka Srimulayani, Prof. Yusrizal, Prof. Misri A Muchsin, Prof. Cut Zahri Harun dan Prof. Warul Walidin. Sulaiman meraih nilai sangat baik dalam sidang tersebut.

Src : Sp 
Eo : Ahmad Zaman Huri

Mengenang Prof Safwan Idris

10:11 am 0
Prof Safwan Idris wafat pada 16 September 2000. Mantan Rektor UIN Ar-Raniry (saat itu IAIN Ar-Raniry) tersebut ditembak oleh dua orang tak dikenal pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 pagi di kediamannya, di Kopelma Darussalam.
Belasan tahun sudah berlalu, berbagai kegiatan mengenang Prof Safwan Idris digelar, seperti desakan kepada kepolisian untuk menangkap pelaku, diskusi mengenang Safwan Idris, juga berdoa di makam ulama Aceh ini.
Safwan Idris dikenal sebagai sosok kharismatik, religius, dan sosok pembaharuan. Salah seorang guru besar yang juga orang dekat Prof Safwan Idris, Prof M Hasbi mengenang sosok Safwan Idris sebagai pendidik berintelektual yang sangat luar biasa.
“Saya sangat banyak mendapatkan ilmu dari beliau,” kata Prof Hasbi saat berbicara dalam diskusi publik bertajuk Mengenang 16 Tahun Kepergian Prof Safwan Idris di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry.
Di sisi lain, Prof Safwan juga dikenal sebagai ulama yang memberikan banyak kontribusi. Hal itu terbukti dengan sejumlah terobosan-terobosan yang dilakukannya dalam membangun IAIN Ar-Raniry dan Aceh pada saat itu.
Kendati ilmunya sudah tinggi, Prof Hasbi menilai Prof Safwan tidak pernah menganggap dirinya hebat.
“Silaturrahmi sangat beliau jaga, sesama alumni saling menghormati apalagi dosennya,” ucap Prof M Hasbi.
Satu tahun setelah Prof Safwan Idris meninggal, UIN Ar-Raniry menerbitkan buku Kearifan yang Terganjal berisi pemikiran-pemikiran Prof Safwan Idris dan komentar tokoh terhadap sosok ulama Aceh itu.
Menurut Dosen UIN Ar-Raniry, Aslam Nur, sosok Safwan Idris sangat dihargai ketika berkunjung ke luar daerah. Ia juga menceritakan kontribusi Safwan Idris semasa hidupnya.
“Ketika beliau menjadi ketua umum amil zakat di tahun 95 memunculkan ide baru tentang zakat. Misalnya seperti baitul zakat, krueng zakat, dan buleun sadar zakat,” cerita Aslam.
Kontribusi lainnya dari Safwan Idris ialah mengusulkan dibentuknya pesantren mahasiswa dan menggagas museum.
Prof Safwan juga menekankan toleransi. Selain itu ia selalu siap berdakwah hingga ke meunasah di pelosok desa, menyiarkan agama Islam.
Komentar lainnya dikemukakan oleh akademisi yang juga pengamat politik dan hukum dari Unsyiah, Saifuddin Bantasyam. Ia mengaku sangat mengenal Prof Safwan. Semasa hidupnya, kata Saifuddin, Prof Safwan dikenal ramah dengan semua masyarakat tanpa mengenal miskin atau kaya.
“Empat hari menjelang penembakan itu, kami pernah diskusi bersama di studio RRI Banda Aceh, dan disiarkan langsung, saya sangat mengenang masa-masa itu,” kenang Saifuddin saat diberi kesempatan berbicara disela-sela diskusi.
Saifuddin heran, sampai saat ini kasus tersebut masih berbalut misteri. Ia berharap pihak terkait mengusut pembunuhan itu. “Kita tidak tahu, semoga Allah dapat membalasnya,” harap Saifuddin.
Dalam diskusi mengenang Safwan Idris tersebut, hadir Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, dosen, LSM, ormas, pecinta sejarah, mahasiswa dan sejumlah tamu lainnya

Src : Sumpost
Eo : Ahmad Zaman Huri
Duta Wisata Banda Aceh 2016

Duta Wisata Banda Aceh 2016

8:01 pm 0
duta wisata
Banda Aceh – Pasangan Aan Risnanda Valevi dan Yulia Usfa dinobatkan sebagai Duta Wisata Agam Inong Kota Banda Aceh 2016, keduanya terpilih setelah menyisihkan 30 finalis pada Sabtu (3/4/2016) malam di AAC Dayan Dawod, Banda Aceh.
Malam penobatan Duta Wisata Kota Banda Aceh 2016 dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal. Lalu dilanjutkan dengan berbagai penampilan finalis dan sesi tanya jawab peserta dengan juri.
Illiza mengatakan, Kota Banda Aceh yang menerapkan syariat Islam, terus mengalami berbagai perkembangan dari segi wisata. Meningkatnya jumlah turis ke Banda Aceh membuktikan wisata di kota yang dipimpinnya sudah dikenal hingga luar negeri, seperti Belanda, Amerika, dan Turki.
Bencana tsunami dan konflik yang pernah menerjang Banda Aceh, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi turis untuk berwisata di kota Banda Aceh, ujar Illiza.
Duta wisata Banda Aceh menjadi harapan bagi Illiza untuk terus mempromosikan wisata Kota Banda Aceh, sehingga terus dilirik oleh turis mancanegara dan menjadi tujuan wajib bagi turis yang mengunjungi Indonesia.
“Duta wisata Banda Aceh Tahun ini luar biasa, ada yang hafal Al-qur’an 10 jus, tilawah, ada yang bisa nari, nyanyi, dan beragam skil yang lain,” tutur Illiza.


Src : Sp
Red : Ahmad Zaman Huri