- Having a Right Intention (Niat yang Benar)
Adalah prinsip public speaker yang nomor satu. Pembicara publik terbaik dan terdahsyat, berbicara bukan karena uang atau mengejar materi semata. Mereka berbicara karena ingin berbagi pengetahuan dan membuat kehidupan orang lain lebih baik. Meluruskan niat seperti ini merupakan cara sederhana untuk mengatasi grogi yang dialami di depan panggung.
- Understanding Audience (Memahami Audiens)
Sebelum kita memulai untuk berbicara di depan umum maka kita perlu mengenali dulu siapa audiens kita. Kita perlu tahu preferensi usia mereka, tingkat pendidikan, proporsi laki dan perempuan, hingga minat atau interest mereka. Mengetahui audiens kita dengan baik membuat kita lebih siap karena kita bisa membuat materi yang sesuai dengan audiens kita.
- Your Audiences Are Stars (Audiens Anda adalah bintang)
Pembicara publik terbaik selalu menganggap bahwa bukan merekalah bintang utamanya, tetapi adalah peserta (audience). Oleh karena itu, mereka mempersiapkan yang terbaik untuk bisa memberikan manfaat sebesar – besarnya kepada peserta yang datang untuk mendengarkan mereka berbicara.
- Chit-chat With Your Audiences (Bergurau dengan audiens)
jika kita merasa grogi sebelum naik panggung, maka ada tips praktis yang bisa digunakan, yaitu chit – chat dengan peserta sebelum kita naik panggung. Chit – chat ini berguna untuk membiasakan diri kita banyak berbicara dan menghangatkan pita suara agar kita bisa tampil maksimal ketika sudah berada di panggung.
- Be Sure You Are a Master (Yakinlah Anda seorang pakar)
Banyak orang yang gagal berbicara di depan publik dengan baik karena mereka t.dak merasa percaya diri atas apa yang mereka sampaikan. Maka, jika memang Anda diminta menyampaikan suatu hal yang bukan bidang Anda, sebaiknya tolak secara halus. Namun, jika Anda memutuskan mengambilnya maka pastikan Anda mempelajari dengan seksama topik Anda hingga Anda bisa dipercaya menjadi seorang pakar.
- Rehearse Before Doing (Berlatihlah)
Saya biasa melakukan rehearse atau latihan gladi resik sebelum tampil. Jadi di sebuah ruangan kosong, saya melakukan simulasi seolah-olah saya sedang berbicara di depan banyak orang. Bahkan saya melakukan simulasi berupa games, jokes, dan cara ini membuat saya lebih pede.
- Receiving Feedback (Menerima feedback)
Pembicara yang berhasil adalah mereka yang memastikan diri mereka tampil lebih baik dibandingkan dengan yang kemarin. Caranya gimana? Minta feedback atau umpan balik dari penonton, atau teman kita saat dia melihat kita tampil di depan umum. Feedback tersebut akan sangat berguna untuk memperbaiki performa kita di masa yang akan datang.
- Visualize Success (Memberi visualisasi kesuksesan)
Pembicara yang tangguh membuat visualisasi (membayangkan) bahwa presentasi yang mereka sampaikan di depan umum berhasil dengan baik bahkan mendapatkan applause yang sangat meriah dari audiens. Visualisasi ini memberikan kepercayaan diri saat kita tampil di depan umum.
- Interact With Your Audience (Berinteraksi dengan audiens Anda)
Setiap orang lebih senang terlibat secara langsung, dibandingkan hanya sekedar mendengar pembicaraan yang bisa jadi membosankan. Maka, saat Anda berbicara di depan umum, pastikan Anda juga sesekali melempar pertanyaan ke audiens, mengajak mereka bermain, ice breaking, dapat menjadi sarana efektif jika presentasi Anda terlampau panjang.
- Smile, Greet, Praise (Senyum, Sapa, Sanjung) (S3)
Rumus 3S adalah rumus yang biasa digunakan ketika membuka presentasi atau pelatihan. Pastikan kita memberikan senyuman terindah kepada audiens, lalu berikan sapaan yang memukau, baru setelah itu sanjung peserta kita. Hal ini akan membuat pembukaan yang kita lakukan lebih bermakna. Ingat, 3 menit pertama adalah segalanya dalam public speaking.
Src : SBi
Eo : Ahmad Zaman Huri
EmoticonEmoticon